Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja di Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2025
DOI:
https://doi.org/10.57214/jka.v9i2.998Keywords:
Adolescent Knowledge, Early Marriage, Parental Involvement, Reproductive Health, Socio-Cultural FactorsAbstract
Early marriage in Indonesia, including in Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, remains a significant reproductive health issue. This phenomenon leads to negative impacts such as the disruption of education, reproductive health problems, high divorce rates, and intergenerational poverty. This study aims to identify the factors influencing early marriage among adolescents in Desa Pelimbangan in 2025. The factors examined include knowledge, socio-cultural factors, and parental involvement in prevention. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design, involving 95 couples who married between 2022–2024. Data collection was done using a questionnaire that was tested for validity and reliability. The results show that low knowledge is significantly associated with early marriage (p = 0.026; OR = 3.275), with adolescents having low knowledge being 3.275 times more likely to marry early. Socio-cultural factors were not significantly related (p = 0.053; OR = 2.865), while parental involvement was significantly associated (p = 0.018; OR = 3.358). The conclusion of this study suggests enhancing reproductive health education and strengthening parental roles as effective and sustainable strategies to prevent early marriage.
References
Azinar, R. N. V., & Muhammad. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi perkawinan usia dini di Desa Suka Dana. Jurnal Sosial dan Sains, 1(12). https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v1i12.274
Azwar, S. (2019). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2021). Pencegahan pernikahan usia anak. Jakarta: BKKBN.
Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik kesejahteraan rakyat 2022. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Carolin, M. (2023). Peran orang tua dalam mencegah pernikahan dini di pedesaan. Jurnal Kesehatan Reproduksi Remaja, 12(2), 45–53.
Catur Yunianto. (2018). Pernikahan dini dalam perspektif hukum perkawinan (R. Shoffia, Ed.; Cetakan 1). Bandung: Penerbit Nusa Media.
Fajrini, M. (2025). Dampak pernikahan di usia dini dapat memunculkan berbagai risiko serius. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 3(1), 161–170.
Handayani, S. (2021). Faktor sosial budaya yang memengaruhi pernikahan usia muda di pedesaan. Jurnal Sosial dan Kesehatan, 10(1), 33–41.
Hilin, S., Rahayu, D., & Suryani, F. (2024). Hubungan pengetahuan remaja dengan pernikahan usia muda. Jurnal Pendidikan dan Kesehatan, 15(1), 77–85.*
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Profil kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kusumaningrum, S., Agastya, N. L. P. M., Nisa, S. A., Pratama, G., Adhi, A. A., Sari, R. K., Rizal, T., Rachmawati, E., & Nurhayati, E. S. (2023). Risalah kebijakan pencegahan perkawinan anak untuk perlindungan berkelanjutan bagi anak. Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak (PUSKAPA), Universitas Indonesia dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). https://puskapa.org/blog/publikasi/6043/
Maharani, D., & Zain, A. (2023). Pengaruh tingkat pendidikan, ekonomi keluarga dan faktor sosial budaya terhadap peningkatan pernikahan dini pada masyarakat Muslim Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(3), 4192–4200. https://doi.org/10.29040/jiei.v9i3.11360
Malika, R., Yulastini, F., Junaedi, M., Apriani, L. A., Sholihah, K., Fakultas Kesehatan Qamarul Huda Badaruddin Bagu, P. A. K., & Institut Teknologi dan Kesehatan Aspirasi. (2024). Hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang dampak pernikahan dini bagi kesehatan reproduksi di MTs NU Qamarul Huda Bagu. Jurnal Tampiasih, 3(1), 43–49. https://jurnal.itka.ac.id/index.php/tampiasih/article/view/30
Notoatmodjo, S. (2018). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Pourtaheri, A., Mahdizadeh, M., Tehrani, H., Jamali, J., & Peyman, N. (2024). Socio-ecological factors of girl child marriage: A meta-synthesis of qualitative research. BMC Public Health, 24(1), 1–23. https://doi.org/10.1186/s12889-023-17626-z
Riany, E., Yanuarti, R., Pratiwi, B. A., & Angraini, W. (2020). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pernikahan usia dini. Journal of Telenursing (JOTING), 2(2), 158–167. https://doi.org/10.31539/joting.v2i2.1631
Rukiyah, R., Aminah, S., & Pratama, L. (2024). Faktor-faktor yang memengaruhi pernikahan dini pada remaja. Jurnal Sosial dan Budaya, 9(3), 112–120.*
Salaka, L. N., Hanifa, F., & Noviyani, E. P. (2024). Hubungan pengetahuan remaja, pergaulan, dan pengawasan orang tua terhadap risiko pernikahan dini. Journal of Nursing Education and Practice, 3(3), 109–117. https://doi.org/10.53801/jnep.v3i3.167
Sarwono, S. W. (2020). Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Ummah, M. S. (2024). Buku saku data dan indikator sosial Provinsi Sumatera Selatan 2019–2023. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14.* http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf
UNICEF. (2023). Child marriage in Indonesia. UNICEF Indonesia Report.
World Health Organization. (2021). Global health estimates. Geneva: World Health Organization.
Yulianti, E., & Lestari, N. (2022). Peran orang tua dalam meningkatkan kesehatan reproduksi remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 8(2), 99–107. https://doi.org/10.55266/pkmradisi.v2i1.95
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Kesehatan Amanah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





