HUBUNGAN PERAN PERAWAT DALAM SERAH TERIMA DENGAN PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DI RSI SITTI MARYAM MANADO
DOI:
https://doi.org/10.57214/jka.v5i2.37Keywords:
Peran Perawat, Keselamatan PasienAbstract
Peran serah terima perawat dan kondisi keadaan pasien belum di ketahui dengan jelas.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran perawat dalam serah terima dengan penerapan keselamatan pasien di RSI Sitti Maryam Manado. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada 35 responden / total sampling.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner peran perawat dan observasi penerapan keselamatan pasien. Hasil tabulasi pada kategori umur terbanyak 21-29 tahun 27 (77,1%) , jenis kelamin perempuan 28 (80,0%), Pendidikan DIII 27 (77,1%), masa kerja <5 tahun 28 (80,0%), Peran perawat dalam serah terima terbanyak dengan kategori baik 25 (71,4%), dan penerapan keselamatan pasien terbanyak dengan kategori baik 22 (62,9%). Hasil uji statistik Chi-Squere menunjukan ada hubungan yang bermakna antara peran perawat dalam serah terima dengan penerapan keselamatan pasien (p value 0,000 ; α 0,05).
Kesimpulan peran perawat dalam serah terima dengan penerapan keselamatan pasien berhubungan bermakna. Saran di evaluasi kembali pelaksanaan peran perawat dalam serah terima untuk meningkatkan kinerja perawat.
References
Adib A, (2009). Materi Seminar Nasional Keperawatan dengan tema “Sistem Pelayanan Keperawatan dan Manajemen Rumah sakit untuk Mewujudkan Patient Safety”. Jogjakarta.UGM
Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E, Farm, N., Boblin, S., People, N., et al. (2006). Transfer of Acountability : Transforming shif handover to enhance patient safety. Healt Care Quarterly. Special issu.
Angood, (2007). Why the joint comission care about handoffs strategy. Forum: Reducing Risk During Handoffs.
Australian Commission on Safety and Quality in Healtcare (ACSQHC). (2009). Guide to clinical handover improvement. Australia: Australian commission on safety and quality in healtcare
Azwar. (2007). Reabilitas dan Validitas.
Yogyakarta : Pustaka belajar
Cahyono, (2008). Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam kedokteran. Yogyakarta : Kanisius
Calalang, V. H., & Javier, (2010). Stabdars of effective communication. Dari http://www.rmf.harvad.edu/files/documents/forum_v25n1.
Clark, E., Squire, S., Heyme, A., Mickle, M. E., Petrie, E. (2009). The PACT project : Improving Communication at handover. Journal of Aduance Management.
Clancy. M.C., & Collins, B. A. (2005). Focus on Patient Safety : Patient Safety in Nursing Practice. Journal of nursing care Quality.
Chaboyer, W., Murray, A, & Wallis, M. (2010). Bedside Nursing Handover : A case study. International Journal of nursing practice. Dari http://web.ebscohost.com/enost/resultsadvanced.
Cohen, M.D., & Hilligoss, P. Brian. (2009). Handoffs in hospitals : A review of theliterature on information exhange while transferring patient responsibility or control. School of Information University of Michigan 1085 South University Ave. Dari: http://web.ebscohost.com/ehost/resultsadvanced?
Departemen Kesehatan R. I. (2008). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta : Bakti Husada
Dewi, M, (2010). Pengaruh pelatihan timbang terima pasien terhadap pelaksanaan timbang terima dan penerapan keselamatan pasien oleg perawat pelaksana di Rumah Sakit Husda jakarta.Pdf
Friesen, M.A., White, S. V., & Byers, J.F. (2009). Handoffs: Implication for nurses. America: Floridanurse. Org. Dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2649/
Hughes, R. G (2008). Patient safety and Quality : An evidence. Based handbook for nurse. Rockvile MD : Angency For Healtcare research and Quality Puplication. Dari : http://www.ahrq.gov.