Determinan Stunting pada Anak Usia 6–24 Bulan di Puskesmas Hutaimbaru, Padang Lawas Utara

Authors

  • Rolanni Rizky Ashary Harahap Institut Kesehatan Helvetia
  • Razia Begum Suroyo Institut Kesehatan Helvetia
  • Yuniati Yuniati Institut Kesehatan Helvetia

DOI:

https://doi.org/10.57214/jka.v9i2.949

Keywords:

ANC Examination, Attitude, Husband Support, Knowledge, Stunting

Abstract

Stunting is a condition of long-term malnutrition that can seriously interfere with children's growth and development. Children aged 6–24 months who are stunted are at risk of brain development delays, intellectual disorders, stunted physical growth, and metabolic problems. This research was conducted in the working area of the Hutaimbaru Health Center, Halongonan District, North Padang Lawas Regency, by involving 100 stunted children under five as respondents. The method used is an analytical survey with a cross-cutting approach. Data analysis included univariate, chi-square, and logistic regression tests. The results showed that knowledge, attitudes, pregnancy checks (ANC), and husband support had a significant effect on stunting incidence. The most powerful factor is the husband's support. Mothers without partner support are 10 times more likely to have stunted children. These findings confirm the importance of the role of the family, especially the husband, in supporting the fulfillment of nutrition and optimal child care.

References

Aryastami, N. K. (2017). Kajian kebijakan dan penanggulangan masalah gizi stunting di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4), 233–240.

Azizah, A. M., & Laksana, B. I. (2024). Meta-analisis: Hubungan antenatal care yang dilakukan ibu hamil dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5, 9458–9468.

Bukit, D. S., Keloko, A. B., & Ashar, T. (2021). Support of health workers in stunting prevention in Tuntungan Village 2 Deli Serdang Regency. TROPHICO: Tropical Public Health Journal, 19–23.

Desti, D., Harahap, D. A., Mayasari, E., Iv, M. D., Universitas, K., Tambusai, P. T., dkk. (2024). Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Air Tiris Tahun 2023. Jurnal Universitas Pahlawan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara. (2023). Profil Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara 2023.

Dinas Kesehatan Sumatera Utara. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2019.

Juwita, S., & Ediyono, S. (2023). Dukungan suami terhadap perilaku ibu dalam pencegahan stunting pada balita. KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan, 11(1), 31–38.

Kementerian Kesehatan RI. (2014/2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan pada Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Reproduksi.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2021. Badan Litbangkes.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Pusat Data dan Informasi.

Kevinta, E., dkk. (2022). Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku penanganan stunting. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Pengmaskesmas), 2(1), 21–30.

Lisa, T., & Hafriani. (2021). Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya stunting pada balita usia 24–59 bulan. Jurnal Kebidanan, 7(1), 25–31.

Maria, T. R., dkk. (2023). Analisis faktor penyebab kejadian stunting. Jurnal Keperawatan Florence Nightingale, 6(1), 8–12. https://doi.org/10.52774/jkfn.v6i1.112

Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu perilaku kesehatan. Rineka Cipta.

Ramdaniati. (2019). Hubungan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan sikap ibu tentang gizi terhadap kejadian stunting pada anak usia 6–59 bulan di Desa Paerang, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang. Media Gizi Indonesia, 14(2), 89–96.

Septamarini, R. G., Widyastuti, N., & Purwanti, R. (2019). Hubungan pengetahuan dan sikap responsive feeding dengan kejadian stunting pada baduta usia 6–24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo, Semarang. Journal of Nutrition College, 8(1), 9–18.

Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2016). Penilaian status gizi (Edisi ke-2). EGC.

Teti, S., dkk. (2023). Analisis faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah, Kota Baubau. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 15(2), 55–63.

UNICEF. (2019). The state of the world’s children 2019: Children, food and nutrition. New York: United Nations Children’s Fund.

Watung, G. I. V., Langingi, A. R. C., & Pagayang, Z. I. (2025). Antenatal care menentukan kejadian stunting pada balita usia tiga tahun. Jurnal Kesehatan Bethesda, 1–9.

World Health Organization, UNICEF, & World Bank. (2019). Levels and trends in child malnutrition: Key findings of the 2019 edition of the Joint Child Malnutrition Estimates.

World Health Organization. (2021). Global nutrition targets 2025: Stunting policy brief. WHO.

Yuwanti, dkk. (2021). Faktor-faktor yang memengaruhi stunting pada balita di Kabupaten Grobogan. Cendekia Utama: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, 10(1).

Downloads

Published

2025-09-30

How to Cite

Rolanni Rizky Ashary Harahap, Razia Begum Suroyo, & Yuniati Yuniati. (2025). Determinan Stunting pada Anak Usia 6–24 Bulan di Puskesmas Hutaimbaru, Padang Lawas Utara. Jurnal Kesehatan Amanah, 9(2), 233–242. https://doi.org/10.57214/jka.v9i2.949