HUBUNGAN SUPERVISI PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PERAWAT PELAKSANA DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUANGAN INTERNA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Authors

  • Irma M Yahya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado, Indonesia

Keywords:

Supervisi Keperawatan, Budaya Keselamatan Pasien

Abstract

Budaya keselamatan pasien merupakan kesadaran konstan dan potensi aktif oleh staf sebuah organisasi dalam mengenali sesuatu yang tampak tidak beres. Staf dan organisasi yang mampu mengakui kesalahan, belajar dari kesalahan, dan mau mengambil tindakan untuk mengadakan perbaikan dikatakan sudah melaksanakan budaya keselamatan. Supervisi pelayanan keperawatan diartikan sebagai penyediaan pemantauan (monitoring), bimbingan, dan umpan balik (feedback) tentang masalah-masalah pribadi, profesional, dan perkembangan pendidikan dalam konteks perawatan yangaman bagi pasien.

Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Supervisi Pelayanan Keperawatan Pada Perawat Pelaksana Dengan Budaya Keselamatan Pasien di RSU Pancaran Kasih Gemim Manado. Desain penelitian menggunakan desain Deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah total sampling pada 30 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan Lembar Observasi. Data kemudian disajikan dalam tabel tabulasi silang dan data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan (p value) α = ≤ 0,05.

Hasil penelitian : menggunakan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut dengan nilai signifikan (p) = 0,000 α = ≤ 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara Supervisi Pelayanan Keperawatan Pada Perawat Pelaksana Dengan Budaya Keselamatan Pasien di RSU Pancaran Kasih Gemim Manado.

 

References

Cahyono, 2008. Manfaat Penerapan Budaya Keselamatan Pasien. Jurnal Vol. 3. No. 28. Di akses 4 Mei 2016 (http://www.lontar.ui.ac/file?=digital/20281714T%20mazly%20cahyono.pdf)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia , 2009. Gerakan keselamatan pasien. Jakarta; Depkes RI. Diakses Mei 4 2014 (http://www.bukor.dences.co.id)

Depkes RI, 2009.Data keselamatan pasien berdasarkan propinsi pada tahun 2011 di Indonesia . No. 1691/ Menkes/ Per/VIII/2011. Di Akses Mei 4 2016 (http://www.bukor.dences.co.id)

Rasdini. A., Wendri. M. N., Dan Mega, 2014. Hubungan Keselamatan Pasien Dengan Supervisi Pelayanan Keperawatan Oleh Perawat Pelaksana Di Sangla Denpasar. Skripsi. Diakses Mei 4 2016 (http://www.sciencedirect.com)

Halpern & McKimm, 2009. Penerapan budaya keselamatan pasien dapat ditingkatkan melalui kegiatan supervisi pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh supervisor keperawatan. Vol. 4 . No . 27 . Di Akses Mei 4 2016. (http://keperawatan.unsoed.ac.id)

Nurmalia. 2012, Penerapan Budaya Keselamatan Pasien oleh PerawatPelaksana . Jurnal . Vol. 10. No. 4. Di akses 4 Mei 2016 (http://www.lontarui.ac.id)

Winstanley & White, 2008. Hubungan Supervisi Pelayanan Keperawatan Dengan Keselamatan Pasien. Jurnal. No 22. Di akses 4 Mei 2016 (http://renpublishing.com)

Agnew et al. 2013. Patient Safety Climate and Worker Safety Behaviours in Acute Hospitals in Scotland, Journal of Safety Research,(online),(http://www.sciencedirect.com, diakses 31 Juli 2013).

Cahyono. 2008. Membangun Budaya Keselaman Pasien. Yogyakarta: Kanisius.

Depkes RI. 2006. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety): Utamakan Keselamatan Pasien.Jakarta: Depkes RI.

Marquis, B. L. & Huston, C. J. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Edisi 4. Terjemahan oleh Widyawati. 2003. Jakarta: EGC.

National Patient Safety Agency (NPSA). 2004. Seven Step to Patient Safety:

Full Reference Guide, (online), (http://www.npsa.nhs.uk/ health/ reporting/ 7step,diakses 20 Agustus 2013).

Nurmalia, D. 2012. Pengaruh Mentoring terhadap Penerapan Budaya Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap RS Islam Sultan Agung Semarang, (online), (http://www.lontarui.ac.id, diakses 30 Juli 2013).

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif . Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supratman & Sudaryanto. 2008. Model-Model Supervisi Keperawatan Klinik, (online), (http://publikasi ilmiah.ums.ac.id, diakses 2 Maret 2014).

Marquis, B. L. & Huston, C. J. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Edisi 4. Terjemahan oleh Widyawati . 2003. Jakarta: EGC.

National Patient Safety Agency (NPSA). 2004. Seven Step to Patient Safety: Full Reference Guide, (online), (http:// www. npsa. nhs.uk/ health /reporting/ 7 step, diakses 20 Agustus 2013).

Nurmalia, D. 2012. Pengaruh Mentoring terhadap Penerapan Budaya Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap RS Islam Sultan Agung Semarang, (online), (http://www.lontarui.ac.id, diakses 30 Juli 2013).

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Permenkes RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

/Menkes/Per/VIII/2011, (online), (http://www.hukor.depkes.go.id, diakses 20 September 2013).

Wibowo. 2013. Hubungan Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruang dengan Kinerja Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Tentara Wijayakusuma Purwokerto, (online), (http://keperawatan.unsoed.ac.id, diakses 10 September 2013).

Downloads

Published

2022-06-13

How to Cite

Irma M Yahya. (2022). HUBUNGAN SUPERVISI PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PERAWAT PELAKSANA DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUANGAN INTERNA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO. Jurnal Kesehatan Amanah, 1(2), 42–46. Retrieved from https://ejournal.unimman.ac.id/index.php/jka/article/view/32