FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24-60 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS OLLOT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA TAHUN 2019

Authors

  • Nelawati Radjamuda STIKES Muhammadiyah Manado
  • Ike Fitrah STIKES Muhammadiyah Manado
  • Agust Laya STIKES Muhammadiyah Manado

DOI:

https://doi.org/10.57214/jusika.v5i2.108

Keywords:

Resiko, kejadian, stunting

Abstract

Gizi buruk menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak. Salah satu masalah pertumbuhan pada balita adalah terhambatnya pertumbuhan tinggi badan anak sehingga anak tumbuh tinggi tidak sesuai dengan umurnya yang disebut dengan balita pendek atau stunting. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran dan factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ollot tahun 2019.

Desain pada penelitian ini menggunakan cross sectional dengan penelitian survey analitik. Sampel yang sebanyak 91 responden. Analisis yang digunakan chi-square untuk melihat hubungan antar variabel.

Hasil penelitian ini sebanyak 13% balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Ollot yang berat lahirnya <2500gram BBLR, 75% berstatus infeksi penyakit (diare dan ISPA), 65% tidak mendapatkan ASI Eksklusif, dan 91% balita memiliki status imunisasi dasar lengkap. Dililihat dari hasil analisis terdapat hubungan beramakna antara faktor pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Ollot Tahun 2019. Diharapkan Dinas Kesehatan bersama Pemerintah Kabupaten untuk dapat memberikan informasi secara luas melalui penyuluhan maupun pelatihan kepada masyarakat ataupun kader kesehatan mengenai status gizi balita khusunya stunting.

 

 

Downloads

Published

2021-12-01

How to Cite

Nelawati Radjamuda, Ike Fitrah, & Agust Laya. (2021). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24-60 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS OLLOT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA TAHUN 2019. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 5(2), 32–38. https://doi.org/10.57214/jusika.v5i2.108