HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DENGAN KEJADIAN DHF PADA ANAK DI WILAYAH KELURAHAN MALALAYAN I LINKUNGAN II MANADO
Keywords:
Pemberantasan Sarang Nyamuk, Kejadian DHFAbstract
Perilaku masyarakat merupakan salah satu yang berperan dalam kejadian DHF, hal ini disebabkan karena perilaku masyarakat merupakan salah satu bentuk tindakan yang dilakukan sehari-hari untuk menjaga kesehatan. Buruknya perilaku masyarakat dapat berdampak menurunnya derajat kesehatan pada tingkat masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah kejadian DHF dengan cara pemberantasan sarang nyamuk seperti 3M (Menguras Penampungan Air, Menutup penampungan air dan Mengubur benda-benda yang dapat menyebabkan terjadinya penggenangan air yang dapat menyebabkan perkembangbiakan nyamuk.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Perilaku Masyarakat Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian DHF Pada Anak Di Wilayah Kelurahan Malalayang II Lingkungan II Manado.Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik yang bersifat cross sectional. Sample pengambilanberdasarkan jumlah responden sebanyak 55 responden dengan menggunakan teknik total sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara kuesioner dan observasi. Selanjutnya data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 untuk dianalisa dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik menurut umur yang terbanyak yaitu 22-34 Tahun dengan 27 responden (49.1%), menurut jenis kelamin yang terbanyak yaitu laki-laki dengan 28 responden (50.9 %), menurut pendidikan yang terbanyak yaitu SMA dengan 32 (58.1%), dan menurut pekerjaan yang terbanyak yaitu Swasta dengan 16 responden (29.1%).
Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat Hubungan Perilaku Masyarakat Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian DHF pada anak dengan nilai p= 0,000 dan nilai odd ratio= 45.000 yang artinya pemberantasan sarang nyamuk yang kurang 45 kali beresiko terjadi DHF dibandingkan dengan pemberantasan sarang nyamuk baik.
References
Anonim, (2014). Kejadian Angka Kesakitan Dunia. Diakses di pdf.jurnalpenelitanunair.co.id
Bustan, (2012). Epidemiologi Penyakit Tidak menular. Jakarta:Rineka Cipta
Chahaya, 2013. Pemberantasan Vektor Demam Berdarah Di Indonesia. Fakultas Kesehatan
Chen, (2012). Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi
DinKes, (2014). Manifestasi DHF. Diakses di http/// :dinaskesehatanblogspot.co.id
Erik Tapan, (2011). PenyakitDegeneratif. KelompokGramedia, Jakarta
KeMenKes, 2012. Program PemerintahdalamPencegahan DHF.Diakses di www.google.com
Mansjoer, A, (2011). Kapita Selekta Kedokteran Edisi 5. Jakarta:FKUI
Ngastiyah, (2012).Kumpulan Makalah Penyakit Tropis Dan Infeksi
Notoatmodjo, (2011). Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka Cipta
Nursalam, (2008). Konsep Dan PenerapanMetodologiPenelitianIlmu. Jakarta: Salemba Medika
Soedarto, (2012). Entomologi Kedokteran. Jakarta:EGC
Soegijanto,2011. Perilaku MasyarakatDalamKeperawatan. Jakarta :SalembaMedika
Soegijanto,2006. Perilaku MasyarakatDalamKeperawatan. Jakarta :SalembaMedika
Soedarmo, (2012).PerilakuMasyarakatDenganKejadian DHF. Jakarta :SalembaMedika
Sri RejekiH.Hadinegoro, 2010. Tata LaksanaDemamBerdarah Dengue di. Indonesia,
Soputan, 2014. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
Sungkar, (2014). Dasar Parasitologi. Klinik. Fakultas Kesehatan. Jakarta:FKUI
Yasin, (2013). Tata LaksanaDemamBerdarah Dengue di. Indonesia