Upaya Menekan Penyakit ISPA dengan Pelatihan Deteksi Sedini Mungkin di Puskesmas Maccini Sawah
DOI:
https://doi.org/10.57214/pengabmas.v3i2.449Keywords:
Acute Respiratory Tract Infection, Early Detection TrainingAbstract
Acute Respiratory Tract Infection is an upper or lower respiratory tract disease that is usually contagious and can cause a wide spectrum of disease ranging from mild to severe and fatal infections, depending on the pathogen causing environmental factors and host factors. Transmission of acute respiratory infections is very dangerous, especially for babies and toddlers. It is necessary to reduce the incidence of transmission of acute respiratory infections as a form of prevention. Proper early recognition to detect symptoms of acute respiratory infections can be a way to prevent delays in treating the disease and prevent possible transmission. The method used is to provide counseling and training related to early detection of acute respiratory tract infections. After providing counseling to better understand the disease, one of the early detection methods chosen after recognizing the symptoms experienced is by counting the respiratory frequency. The results of implementing this community service include increasing knowledge to recognize and detect acute respiratory infections so that they can be treated immediately and appropriately.
References
Ali, Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Budiman, & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dary, Puspita, D., & Luhukay, J. F. (2018). Peran Keluarga dalam Penanganan Anak dengan Penyakit ISPA Di RSUD Piru. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 3(1), 35–49.
Huriah, T., & Lestari, R. (2009). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) terhadap Kemampuan Ibu dalam Perawatan ISPA pada Balita di Dusun Lemah Dadi Kasihan Bantul Yogyakarta. Saintika Medika, 5(1).
Jelantik, I. G. M. G., & Astarini, I. G. A. R. (2015). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Sarana dengan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun untuk Mencegah Diare dan ISPA pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Ampenan Tengah Kota Mataram. Media Bina Ilmiah, 9(1), 48–51.
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kesehatan, D. (2016). Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2015. Makassar: Pemerintah Kota Makassar Dinas Kesehatan Kota Makassar.
Notoatmojo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Olivya, S., Rumampuk, J. L., & Rondonuwu, P. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Orangtua dengan Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Usia Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. E- Jurnal Sariputra, 3(2), 75–81.
Syamsudin, & Keban, S. A. (2013). Buku Ajar Farmakoterapi Gangguan Saluran Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Wahyuningsih, A., & Proboningrum, E. N. (2015). Pengetahuan Ibu tentang Pencegahan ISPA Menurunkan Kejadian ISPA pada Balita. Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri, 8(2), 107–116.
Wahyuti. (2012). Hubungan Antara Pengetahuan Orangtua tentang ISPA Dengan Kejadian ISPA pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
WHO. (2007). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. WHO